30 April 2014 "Peletakkan Batu Pertama Pondok Pesantren Sabilurrahman"

Pondok Tarbiyah dan Tahfidzul Qur'an yang berlokasi di Cibetik, Pengampelan, Walantaka, Kota Serang Banten

Parade Tauhid Banten 2017

Keikutsertaan Santri Sabilurrahman Dalam Parade Tauhid Perdana

Olahraga Sunnah Nabi

Santriwati Ponpes Sabilurrahman Berlatih Memanah

KAMAHUFISA (Kader Hafidz Muda Fii Sabilillah)

Pondok Pesantren Sabilurrahman.

Bela Diri Belut Putih

Santriwan Berlatih Ketangkasan dan Kedisiplinan

Kamis, 27 Juli 2017

Sejarah Singkat Ponpes Sabilurrahman

  Bismillahirrahmanirrahim........

        Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan yang tidak diimbangi dengan pemahaman keagamaan yang cukup yang akan terjadi adalah 


ketimpangan hidup manusiawi yang berakibat kehidupan manusia lari dari fitrahnya yang hakiki, yaitu sebagai hamba Allah Swt. yang ditugaskan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini
Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Selalu bersentuhan dengan nilai-nilai, dan setiap manusia mengharapkan nilai-nilai kebaikan dari sesamanya. Dan nilai-nilai kebaikan tersebut tidak bisa terlepas dari pemahaman dan perilaku yang didasari agama dengan bersumber dari Kitab Suci atau wahyu Allah dan tuntunan Nabi.
Dalam surat Al-Hasr ayat 18 Allah Swt. Berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
 “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

       Allah Swt. mengingatkan kepada hamba-Nya agar selaku bertaqwa dan mempersiapkan hari esok dengan dilandasi taqwa pula. Dan sudah janji Allah yang pasti terjadi bahwa kemenagnan yang sesungguhnya ada pada orang-orang yang bertaqwa. Sedangkn taqwa akan terbentuk bila didasari keimanan dan pemahaman terhadap agama yang baik.
       Dalam surat An-Nisa ayat 9 Allah Swt. menegaskan Kembali dengan firman-Nya:

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
 “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”
Hendaknya setiap kita meninggalkan generasi yang kuat bukan generasi yang lemah baik secara fisik maupun secara psikis. Dan dalam ayat ini pula Allah Swt. memesankan hendaknya dilandasi dengan nilai-nilai taqwa. Mempersiapkan generasi yang kuat di tengah persaingan global yang semakin mengikiskan  norma-norma agama dan sosial bukanlah hal yang mudah, kecuali bila kembali mengikuti Sunnatullah dan Sunnah Rasul, agar dapat membentuk prbadi taqwa yang siap menghadapi kondisi zaman dalam keadaan apapun.
Sementara di sisi lain, jurang perbedaan sosial di masyarakat semakin nampak jelas, pola hidup yang tidak seimbang antara mereka yang mampu dengan yang tidak mampu akan memunculkan permasalahan baru yang akan merugikan kehidupan sosial, sebagai akibat dari jauhnya keyakinan terhadap allah dan pemahaman tentang agama. Mempersiapkan generasi yang kuat, yang diridhoi Allah Swt. adalah suatu kewajiban, demikian pula membantu sesama adalah juga sebagai sebuah kewajiban hamba Allah agar kehidupan esok menjadi lebih baik.
Dasar pemikiran inilah yang melatarbelakangi berdirinya Pondok Pesantren sebagai satu sarana membekali generasi harapan dengan ilmu pengetahuan dan beberapa program keterampilan dalam bentuk formal maupun non formal dalam hal pendidikan pesantren (Islamic Boarding School) yang lebih mengkhususkan kepada tahfidzul qur’an.