Senin, 25 Juli 2016

Pengajar Pesantren Ponpes Sabilurrahman

“Yang ini bacanya apa?? A”

“Yang ini bacanya apa? A”

Begitu Ust Mursyid memulai pengajaran menghapal Al Quran dengan menyanyi dan bernada pada anak-anak santri agar mereka rileks dan mudah menghapal.

Ustad Mursyid adalah salah satu pengajar di Pondok Pesantern Tahfidzul Quran Sabilurrahman, Cibetik, Serang Banten. Beliau tidak memeiliki latar belakang pendidikan tentang pesantren dan mengajar. Tapi disinilah sekarang beliau, dengan 20 santri dan satriwati yang di bimibing untuk menjadi para penghapal Al Quran.
Pembangunan pesanteren ini di gagasi oleh Ust. Ofa Mustofa dari Yayasan Semai Benih Ilmu dibantu dengan Ust Mursyid serta kawan-kawan karang taruna beberapa tahun silam, awalnya adalah hanya sebuah halaman rumah yang menaungi beberapa anak yang ingin mengaji. Begitu besarnya kecintaan beliau terhadap al quran, maka beliau pun mengawali pendirian pondok pesantren.

Dengan modal niat dan tekad untuk menciptakan generasi penghapal al quran, beliau dan kawan-kawan menyewa suatu tempat untuk mendirikan pesantren. Pada awal pembukaan pesantern, hanya ada sekitar 8 orang santri, dengan usia rata-rata 7-12 tahun (Usia SD). Akan tetapi, sejalan dengan perkembangan, maka beliau mengkhususkan untuk membuka pondok pesantren untuk anak-anak usia sekolah menengah (SMP) atau Madrasah Tsanawiyah.

Lalu dari mana dana operasional pesantren yg di kelola? Untuk bisa bersekolah/mondok di pesantren tahfidz ini para sisa dikenakan biaya/iuran bulanan sebesar RP.250.000/Siswa. Menariknya siswa siswi yang berstatus yatim/piatu/dhuafa di bebaskan dari iuaran bulanan tersebut. Sedangkan dari 14 siswa yg ada, 7 diantaranya yatim/piatu/dhuafa.

Alhamdulillah mahasuci Allah, yang maha kaya, beliau bersama tim guru dan pengurus mempercayakan semua urusan siswa siswi kepadaNYA sehingga mereka tak berkekurangan. Aamin

0 komentar:

Posting Komentar